PEMASANGAN IKLAN PEPSI
Iklan (advertising) berasal dari
bahasa Yunani, yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan. Rhenald
Kasali yang dalam bukunya mengungkapkan pengertian iklan yang kemudian ditulis
kembali pada situs http://ambhen.wordpress.com/2010/10/03/iklan-dan-tujuan-iklan/.
secara cukup sederhana Rhenald Kasali mendefinisikan “Iklan sebagai sebuah
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu
media”.
Menurut Tilman dan Kirkpatrick dalam situs yang
sama, “Iklan merupakan komunikasi massa yang menawarkan janji kepada konsumen
tentang adanya barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan, tempat
memperolehnya dan kualitas barang dan jasa tersebut melalui pesan yang
informatif dan persuasif”.
Sedangkan menurut Wright dalam iklan yang sama
pula, “Iklan merupakan media komunikasi massa dalam bentuk komunikasi non
personal dengan menyewa ruang dan waktu, dirancang untuk memberikan saran
pembelian, membentuk hasrat memiliki dengan mengkonsumsinya secara tepat.”
Dari beberapa definisi iklan di atas, dapat
ditarik sebuah garis besar bahwa iklan merupakan pesan yang disampaikan oleh
pihak komunikator mengenai barang maupun jasa kepada pihak komunikan, melalui perantara
media massa dengan menyewa ruang maupun waktu yang memiliki tujuan untuk
memberikan informasi, membujuk dan mempengaruhi khalayak agar bertindak sesuai
dengan keinginan pengiklan.
Secara efisien, iklan mampu menjangkau calon pembeli walau letaknya
berjauhan. Iklan bentuk tertentu (iklan teve) menuntut anggaran besar,
sementara banyak lainnya (iklan baris) dapat dilakukan dengan anggaran sangat
kecil. Sebagian konsumen masih percaya bahwa merek yang diiklankan secara
besar-besaran sudah pasti menawarkan “ good value”.
Tiga media iklan yang relatif baru pantas diberi catatan khusus :
a) Advertorial, adalah iklan cetak yang memuat
teks editorial dan mungkin sedikit susah dibedakan dari isi koran atau majalah
lainnya.
b)
Infomersial, adalah iklan tv lainnya dan mengupas atau
mendemonstrasikan sebuah produk. Pemirsa bisa memesan dengan menelpon langsung
sehingga dampak infomersial langsung dapat diukur.
c)
Banner, adalah tanda kecil di halaman web yang menyajikan
iklan produk atau perusahaan dengan cara mengklik banner tersebut.
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas
bahwa salah satu media yang dapat digunakan dalam pemasangan iklan adalah
melalui media infomersial atau media televisi, maka kami kemudian
berinisiatif untuk mengambil kemudian menganalisis iklan dari Pepsi yang ditayangkan
di Televisi. Yang kemudian sebagai bahan referensi untuk penyelesaian tugas
mata kuliah Manajemen Pemasaran terkait pembahasan mengenai komunikasi
pemasaran.
Iklan Pepsi tersebut berdurasi satu menit yang
dilakukan pada kuil shaolin. Awalnya seorang bocah cilik yang masuk perguruan
Shaolin hendak belajar ilmu bela diri, tercengan dengan simbol perguruan yang
tak pernah ia temukan dan amat berbeda dengan simbol perguruan beladiri
lainnya. Belajar sejak kecil hingga dewasa, akhirnya ketika beranjak menjadi
remaja ia sudah menguasai ilmu beladiri dan kemudian secara serentak semua
murid dan guru minum Pepsi. Dan ternyata lambang atau simbol dari perguruan
ilmu bela diri itu adalah bagian atas dari botol pepsi yang telah dibuka dan
diminum. Kepala pemuda itu kemudian dihantamkan ke bagian kening dari kepala
pemuda itu yang kemudian membentuk simbol dari perguruan tersebut yang tiada
lain adalah bagian atas dari Pepsi yang telah dibuka.
A.
TUJUAN PROMOSI IKLAN PEPSI
Secara teori ada dua sudut pandang tujuan periklanan, yaitu sudut
pandang perusahaan dan sudut pandang konsumen. Dari sudut pandang perusahaan,
menurut Robert V. Zacher, tujuan periklanan diantaranya adalah :
1)
Menyadarkan komunikan dan member
informasi tentang suatu barang dan jasa atau ide.
2)
Menimbulkan dalam diri komunikan
suatu perasaan suka akan barang dan jasa ataupun ide yang disajikan dengan
memberi prefensi kepadanya.
3)
Meyakinkan komunikan akan
kebenaran tentang apa yang dianjurkan dalam iklan dan karenanya menggerakkan
untuk berusaha memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang dianjurkan.
Sedangkan dari sudut pandang konsumen, iklan
dipandang sebagai suatu media penyedia informasi tentang kemampuan, harga,
fungsi produk maupun atribut lainnya yang berkaitan dengan suatu produk.
Dalam iklannya dari sudut perusahan, pepsi
terlihat ingin menyadarkan komunikan dan member informasi tentang minuman coke
yang menjadi produk andalannya yang kemudian menimbulkan dalam diri komunikan
suatu perasaan suka akan minuman pepsi tersebut. Selain itu, terlihat bahwa
Pepsi mencoba meyakinkan komunikan agar memiliki inisiatif untuk bergerak atau
berusaha memiliki kemudian meminum Pepsi. Sementara menurut sudut pandang konsumen,
maka Pepsi memperlihatkan informasi kepada komsumen bahwa Pepsi cocok untuk
kalangan muda dan memberikan kesegaran dalam aktifitas.
B. SEGMEN YANG
DITUJU
Berdasarkan iklan yang menjadi objek kajian
analisa pada anak muda yang belajar Kungfu di salah satu perguruan Shaolin yang
memilik simbol bagian atas dari Pepsi, maka Pepsi berorientasi pada segementasi
umur yaitu anak muda atau remaja. Terlihat Hal ini selaras dengan yang
disebutkan dalam situs http://ikhaball.blogspot.com/ yang menyebutkan bahwa “Iklan-iklan
Pepsi biasanya berpusat pada anak muda di masa kini dan masa depan, karena
Pepsi adalah “The Choice of a New Generation” (pilihan generasi baru)”.
C.
EFEKTIFITAS IKLAN
Menurut kajian teori, Effektif tidaknya suatu iklan tergantung pada pencapaian tujuan
pembuatan iklan itu sendiri. Tujuan yang pertama dan paling mudah dicapai
adalah mendapat perhatian (Attention) dari konsumen. Apabila iklan ditujukan
untuk mendapatkan perhatian, effektifitasnya bisa dilihat dari seberapa banyak
orang yang tahu tentang brand yang diiklankan.
Tujuan
yang kedua adalah menarik minat (Interest) konsumen terhadap brand. Dengan kata
lain merangsang konsumen untuk membuat penialain atau image yang positif
tentang brand yang bersangkutan. Pada konteks ini effektifitas iklan bisa
diukur dari sejauh mana image konsumen berubah terhadap brand setelah iklan
dipublikasikan. Tujuan ketiga dari iklan adalah menumbuhkan keinginan (Desire)
di hati konsumen untuk membeli brand. Apabila tujuan ini yang dipakai, seberapa
banyak konsumen yang mempunyai keinginan untuk membeli brand yang diiklankan
menjadi tolok ukur effektifitas iklan. Tujuan iklan yang terakhir adalah
merangsang konsumen untuk membeli (Action) brand yang diiklankan. Effektifitas
iklan diukur dengan cara melihat perubahan penjualan setelah iklan beredar.
Dari
keempat tujuan diatas, effetifitas iklan relatif lebih mudah diukur untuk kasus
tiga tujuan pertama. Perusahaan bisa meminta bantuan perusahaan riset untuk
menyelidiki sejauh mana konsumen tahu tentang brand mereka atau bagaimana
kosumen membentuk image brand mereka. Tapi untuk mengukur apakah iklan telah
meningkatkan penjualan, masalahnya menjadi tidak semudah pengukuran pada ketiga
tujuan pertama. Sedikitnya ada dua alasan yang membuat sulitnya pengukuran ini.
Pertama,
untuk mengukur pengaruh iklan terhadap penjualan dibutuhkan data penjualan,
data eksposure iklan dengan konsumen, dan data tentang promosi di toko (single
source data). Di beberapa negara maju memang ada perusahaan riset yang
mengumpulkan data seperti ini, tapi masih terbatas pada produk consumer goods.
Alasan yang kedua adalah, biasanya pengaruh iklan terhadap penjualan tidak
langsung muncul pada masa penayangan iklan. Ada time lag antara waktu
penayangan dan perubahan penjualan. Ada kalanya pengaruh iklan bisa muncul
setelah beberapa bulan iklan itu ditayangkan, dan effeknya bisa terus aktif
walaupun setelah penayangan diberhentikan.
Tak
dapat dipungkiri bahwa dalam iklannya, pepsi mampu menyadarkan komunikan
tentang minuman coke yang menjadi produk andalannya, menimbulkan dalam diri
komunikan suatu perasaan suka akan minuman pepsi tersebut. Selain itu, terlihat
bahwa Pepsi mencoba meyakinkan komunikan agar memiliki inisiatif untuk bergerak
atau berusaha memiliki kemudian meminum Pepsi. Bahkan iklan Pepsi mampu
memperlihatkan angka penjualan yang mengalahkan pesaingnya Coca-cola.
Pernyataan ini menurut Ikha
dalam situs http://ikhaball.blogspot.com/ bahwa “Strategi iklan
Pepsi sangat berhasil dan pada saat Olimpiade Atlanta, diadakan di tempat
kelahiran Coca-Cola, Pepsi menjual lebih banyak daripada Coke”.
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PROMOSI
Adapun
mengenai kelbeihan dari iklan Pepsi antara lain :
1)
Karena Pepsi melakukan iklan
melalui media Televisi maka, produk yang diiklankan dapat dinikmati oleh siapa saja.
2)
Pepsi dapat menjangkau daerah yang luas.
3)
Waktu
siarannya sudah tertentu.
4)
Memiliki
daya penyampaian dan pengaruh yang kuat karena Pepsi memberikan kombinasi antara suara dengan
gambar (yang bergerak).
5)
Pepsi Memudahkan para audiensnya untuk memahami yang
diiklankan.
6) Ketika memilih media televisi, berarti tidak memerlukan keahlian dan kemampuan membaca seperti pada media
cetak.
Sedangkan
kekurangannya adalah :
1) Pilihan pepsi menggunakan media Televisi berarti Pepsi memiliki
konsekuensi mengeluarkan biaya relatif tinggi.
2) Iklan yang disiarkan hanya dapat dinikmati sebentar (pesan berlalu
sangat cepat).
3) Kesulitan
teknis.
4) Tidak
semua tempat dapat dicapai gelombang penyiaran televisi.
5) Tidak
semua orang memiliki pesawat televisi melihat harganya.
E.
SARAN UNTUK MENINGKATKANNYA
Iklan Pepsi sesungguhnya sudah luar biasa dengan alur awal yang
membingungkan kemudian dapat terjawabkan kaetika remaja yang menjadi aktor
iklan meminum Pepsi Kalengan tersebut. Namun di sisi lain, melihat kekurangan
yang kami sampaikan mengenai media promosi iklan melalui Televisi maka Pepsi
perlu melakukan perbaikan dengan tidak hanya menggunakan media Televisi namun
media lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar