Sabtu, 16 Juni 2012

Contoh Proposal Kuliah


A. LATAR BELAKANG
Kelahiran UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah mengemban tugas suci (holy mission) untuk membawa Indonesia keluar dari krisis multidimensional, serta mampu menjadi sebuah rekayasa social (social engineering) untuk menjadikan Indonesia Negara yang maju, makmur dan sejahtera. Dikatakan demikian karena selama masa pemerintahan orde baru  yang bersifat sentralistik, pada bagian ujungnya telah menuai berbagai krisis. Kemudian komponen bangsa bersepakat memilih paradigma desentralisasi sebagai cara pandang baru mengatasi berbagai masalah yang dihadapi bangsa dan negara. Dengan perkataan lain, masa depan bangsa akan tergantung pada bagaimana daerah-daerah yang telah diberi kepercayaan untuk mengelola kewenangan luas, utuh dan bulat mampu berfikir secara strategis dan komprehensif. Apabila tidak dikelola dengan baik, mungkin saja akan muncul krisis multidimensional seri kedua yang disebabkan oleh salah urus daerah.
Otonomi Daerah yang diberikan kepada Daerah merupakan sebuah peluang sekaligus tantangan bagi kemajuan bangsa. Disebut peluang karena dengan kewenangan yang luas disertai berbagai sumberdaya yang telah diserahkan, Daerah memiliki kebebasan untuk melakukan kreasi dan inovasi. Sumberdaya tersebut dapat berupa sumberdaya alam, sumberdaya manusia, serta sumberdaya sosial budaya. Disebut tantangan karena untuk mencapai kemajuan, daerah dituntut untuk bekerja keras dan bekerja cerdas mendayagunakan berbagai modal yang dimiliki, baik berupa uang (money capital), modal intelektual (intellectual capital) maupun modal social (social capital) guna mencapai kesejahteraan masyarakat daerah khususnya, dan bangsa pada umumnya.
Sumberdaya alam yang melimpah yang dimiliki oleh Daerah bukanlah suatu jaminan bahwa Daerah tersebut akan menjadi kaya, akan tetapi juga harus ditunjang oleh pembangunan sumberdaya manusia melalui pendidikan, baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non-formal.
Harus diakui, peran sumber daya manusia sangat penting dan cukup menentukan, maka perlu merealisasikannya dengan memberikan perhatian dan pembinaan yang serius pada sektor intelektualitas. Perhatian khusus adalah penekanan motivasi para kader generasi muda daerah untuk terus melanjutkan jenjang pendidikannya secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kemampuan intelektualnya serta mampu beraktivitas secara profesional sehingga mereka dapat membuktikan eksistensinya sebagai “Khalifah fil Ardh“ , agen perubahan (agent of change) kearah yang lebih baik. Oleh karena itu, semua pihak instansi maupun kelompok masyarakat diharapkan dapat melakukan aktivitasnya secara nyata dalam rangka mencapai tujuan itu. Selayaknya kita berbuat riil dengan kemampuan yang dimiliki baik secara materi maupun non materi.
Disatu sisi disadari pula bahwa peningkatan SDM ini dalam realita pelaksanaanya dirasakan sangat berat karena disamping membutuhkan biaya yang banyak juga memakan waktu yang lama. Untuk itu kita semua dituntut untuk mempunyai tekad yang sungguh-sungguh dan semangat juang yang tinggi serta menyatakan pendapat yang sama, keinginan yang sejalan bahwa peningkatan kualitas SDM merupakan suatu yang sangat penting dan menjadi tanggung jawab kita bersama. Untuk itu dalam rangka mempersiapkan SDM yang berkualitas perlu melakukan beberapa langkah strategis, diantaranya melalui jenjang pendidikan formal. Maka perlu disadari bahwa kualitas kemampuan intelegensi serta cara berfikir (thinking) seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang telah dilaluinya. Semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, sudah barang tentu semakin tinggi kemampuan berpikirnya, karena sulit untuk dibantah, bahwa dunia pendidikan dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan kecerdasan seseorang serta diharapkan mampu memanfaatkan sarana yang ada mengolah sumberdaya yang tersedia dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat banyak.
            Dalam upaya mewujudkan Kualitas SDM yang baik tersebut, maka langkah yang saya ambil adalah melanjutkan studi pada Program Pasca Sarjana Universitas Mataram. Untuk mampu menjalankan proses studi dengan baik tentu tidak akan terlepas dari permasalahan biaya. Oleh karena itu, saya mengajukan permohonan bantuan dana untuk pendidikan (Beasiswa) yang diharapkan natinya akan membawa dampak pada kelancaran proses belajar sehingga dapat lebih optimal dalam melakukan pengabdian demi pembangunan Indonesia secara umum dan Daerah Nusa Tenggara Barat pada khususnya.
B. TUJUAN
Adapun tujuan pengajuan permohonan bantuan dana pendidikan ini sebagai berikut:
1.  Untuk meringankan beban dalam membiayai kuliah.
2. Untuk dapat terus melanjutkan studi guna meningkatkan ilmu dibidang manajemen.
3.  Memacu daya saing untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kemampuan dalam mengembangkan potensi diri.
4.  Perbaikan sarana penunjang belajar.
5. Sebagai salah satu wujud nyata kepedulian Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat terhadap peningkatan SDM Putra Daerah.

C. BIAYA PENDIDIKAN
Biaya pendidikan diperkirakan sebesar Rp.30.000.000,- (TIGA PULUH JUTA RUPIAH). Biaya pendidikan tersebut merupakan akumulasi biaya yang dikeluarkan selama masa pendidikan pada Program Pasca Sarjana (Program Studi Magister Manajemen) Universitas Mataram yaitu selama 2 tahun (empat semester).

Adapun rincian biaya yang dibutuhkan sebagai berikut:
No.
Nama Kebutuhan
Jumlah
1
Biaya SPP tetap per semester, @Rp.4.750.000, - x  4 smstr
Rp.19.000.000,-
2
Biaya Matrikulasi
Rp.  1.000.000,-
3
Sumbangan Pengembangan Fasilitas
Rp.  3.500.000,-
4
Biaya-biaya lainnya
Rp.  6.500.000,-

TOTAL
Rp.30.000.000,-



E. PENUTUP
            Demikian proposal ini saya buat, semoga berkenan serta dapat menjadi pertimbangan Bapak. Atas perhatian dan bantuan Bapak, saya ucapkan terima kasih.

Matara, 15 Mei 2010
Pemohon

Haral Azmi, SE.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar