Oleh : Haral Azmi
Peran Manajer dalam
Organisasi
Sebagaimana halnya kita telah sering mendengar
kata manajemen, maka kita pun tidak
asing lagi dengan kata "manajer". Manajer pada dasarnya adalah subjek
dari kegiatan manajemen. Artinya,
manajer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen. Lebih lengkap lagi manajer adalah individu yang bertanggung
jawab secara langsung untuk memastikan
kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari
organisasi.
Dalam
setiap organisasi bisnis, para manajer ini bertugas untuk memastikan bahwa keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan oleh
organisasi dapat diwujudkan melalui rangkaian
kegiatan manajemen, baik yang bersifat fungsional maupun bersifat operasional, sebagaimana telah diterangkan pada bab
sebelumnya. Tugas manajer-atau istilah
apa pun sebagai padanannya-adalah untuk memastikan mewujudkan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara
efektif dan efisien melalui serangkaian
kegiatan manajemen secara fungsional maupun operasional.
Keahlian-keahlian
Manajemen
Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen
tersebut sesuai dengan fungsinya
masing-masing, maka diperlukan beberapa keahlian manajemen (managerial skills) yang diperlukan oleh
setiap orang yang terlibat dalam
kegiatan organisasi, khususnya organisasi
bisnis. Keahlian-keahlian tersebut meliputi sebagai berikut:
1) Keahlian
teknis (technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan spesifik tertentu, seperti
mengoperasikan komputer, mendesain bangunan, membuat layout perusahaan, dan lain sebagainya.
2)
Keahlian
berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation
skills), yaitu keahlian dalam memahami dan melakukan
interaksi dengan berbagai jenis
orang di masyarakat. Di antara contoh keahlian ini adalah keahlian dalam
bernegosiasi, memotivasi, meyakinkan orang, dan lain sebagainya.
3) Keahlian konseptual (conceptual skills), yaitu keahlian
dalam berpikir secara abstrak, sistematis, termasuk di dalamnya
mendiagnosa dan menganalisis berbagai masalah dalam situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian untuk memprediksi di masa yang akan datang.
4)
Keahlian dalamn pengambilan
keputusan (decision making skills), yaitu keahlian untuk
mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan berbagai alternatif solusi
atas permasalahan yang dihadapi.
5)
Keahlian dalam mengelola waktu (time management skills), yaitu
keahlian dalam memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.
6)
Beberapa
keahlian lain saat ini juga menjadi
keahlian yang diperlukan dalam manajemen atau pengelolaan bisnis, terutama jika
dikaitkan dengan persaingan bisnis global. Di antara keahlian tersebut adalah:
o Keahlian dalam manajemen global (global management skills), yaitu keahlian manajerial yang tidak
saja terfokus pada satu keadaan di negara tertentu, akan tetapi juga lintas negara bahkan lintas
budaya.
o Keahlian dalam hat teknologi (technological skills), yaitu keahlian manajerial dalam mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan
teknologi yang terjadi.
Keseluruhan keahlian manajemen tersebut tentunya
perlu untuk dimiliki oleh setiap
pelaku bisnis sekiranya ingin mewujudkan tujuan bisnisnya. Terlebih jika dikaitkan dengan persaingan bisnis yang semakin ketat dan perkembangan teknologi yang sangat cepat, keahlian tunggal saja tidak
cukup untuk memenangkan persaingan.
Tingkatan-tingkatan Manajemen
Pada
praktiknya, sangat jarang seseorang dapat menguasai secara sekaligus berbagai keahlian manajemen tersebut. Pada praktiknya
berbagai keahlian tersebut diperlukan dalam kegiatan bisnis
berdasarkar peran dan tugas
masing-masing orang dalam sebuah organisasi bisnis. Tugas dan peran dari setiap orang tersebut secara organisasional dibagi menjadi beberapa tingkatan yang dinamakan sebagai tingkatan-tingkatan manajemen atau hierarki
manajemen.
Ada beberapa tingkatan manajemen sebagaimana
dikemukakan oleh Nickels McHugh and McHugh (1997). Tingkatan-tingkatan manajemen tersebut meliputi:
1) Manajemen Tingkat Puncak atau Top Management, yang biasanya terdiri dari direktur, utama, presiden direktur, atau wakil
direktur. Untuk manajemen tingkat ini,
keahlian yang terutama diperlukan adalah keahlian dalam hal konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan,
manajemen global, dan manajemen
waktu.
2) Manajemen Tingkat Menengah atau Middle
Management, yang biasanya terdiri dari
para manajer, kepala divisi atau departemen, atau kepala cabang. Untuk manajemen tingkat menengah ini, keahlian yang diperlukan
di antaranya adalah keahlian konseptual, komunikasi, pengambilan
keputusan, manajemen waktu, dan juga
teknikal.
3) Manajemen Supervisi atau Tingkat Pertama atau Supervisory or First-Lme Management, yang biasanya terdiri dari para supervisi, ketua kelompok, dan lain sebagainya.
Di antara keahlian yang terutama perlu
dimiliki adalah keahlian komunikasi,
pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan teknikal.
4) Manajemen Nonsupervisi atau Non-Supervisory Management, yang biasanya terdiri dari para tenaga kerja tingkat bawah pada umumnya seperti buruh,
pekerja bangunan, dan lain-lain. Keahlian yang terutama perlu dimiliki dalam level ini adalah keahlian teknikal, komunikasi, dan manajemen waktu.
Contoh
dari manajemen tingkat puncak, misalnya, untuk posisi direktur dan wakil direktur. Sebagai manajer tingkat puncak
yang jumlahnya paling sedikit di sebuah organisasi, seorang manajer
tingkat puncak bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya organisasi. Untuk manajer tingkat menengah
biasanya ditempati oleh para manajer bagian operasional dari mulai
pemasaran, personalia, produksi, dan keuangan. Masing-masing manajer pada
tingkat menengah inilah yang paling bertanggung
jawab atas keseluruhan kegiatan perusahaan
yang terkait dengan bagian operasional tersebut. Untuk manajer tingkat pertama
atau supervisi biasanya bertugas sebagai pembantu manajer operasional untuk mengawasi para tenaga
teknis atau buruh agar pekerjaan yang
dibebankan kepadanya tidak terbengkalai, dan apa yang telah direncanakan di setiap bagian operasional dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya. Adapun bagi manajemen nonsupervisi biasanya
ditempati oleh para pekerja teknis atau buruh yang bertugas menjalankan kegiatan-kegiatan implementatif sebagaimana telah
ditugaskan oleh manajer tingkat puncak
melalui manajer tingkat menengah dan supervisor.
Pada
praktiknya, beberapa keahlian manajemen yang sangat
beragam berdasarkan tingkatan-tingkatan
manajemennya sangat bersifat relatif, dan tergantung kepada budaya
organisasi bisnis yang dijalankan. Jika
budaya perusahaan yang dikembangkan cenderung
terbuka dan demokratis, maka bisa jadi hampir seluruh personel di perusahaan dituntut untuk menguasai
keahlian-keahlian manajemen sebagaimana diterangkan di atas. Bahkan sulit untuk dibedakan keahlian mana yang harus
dimiliki oleh setiap tingkatan manajemen. Perbedaan pada tingkat
manajemen hanya bisa dilihat pada saat
masing-masing personel mengimplementasikan pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. Namun, sekiranya budaya perusahaan yang
dikembangkan cenderung tertutup dan
bersifat top-down policy, maka bisa jadi jenis-jenis keahlian tersebut akan dapat dibedakan berdasarkan tingkatan-tingkatan
manajemennya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar